• (Tlp) 0859-7278-8032
  • (Wa) 0859-4633-3794
  • yayasankmm@gmail.com

Sekolah di Kayong Utara Sudah Terapkan Pendidikan Budi Pekerti


smkn-1-sukadana_20170205_195210.jpg

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara (KKU), Romi Wijaya menuturkan, sejak lama pihaknya telah menerapkan aturan tentang penumbuhan budi pekerti, sebelum adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).

 

"Pendidikan karakter itu, tidak muncul secara tiba-tiba, jadi itu dari sejak zaman dahulu sudah ada. Ini bagian dari integral dari proses pendidikan yang dilaksanakan, namun memang sekarang ada penegasan kembali oleh Kemendikbud mengenai pendidikan karakter tersebut. Jadi ini juga sebagai implementasi Permendikbud tersebut," ungkapnya, Romi Wijaya, Minggu (5/2/2017).

Dijelaskan Romi, dalam penerapannya, Pendidikan Budi Pekerti (PBP) akan sangat tergantung dari masing-masing sekolah. Pihak sekolah menurutnya, akan menyesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan di setiap sekolah.

 

"Jadi, secara teknis ini memang tergantung dari pihak sekolah, karena setiap sekolah kan memang memiliki kegiatan yang berbeda-beda, sehingga nantinya sekolah yang mengintegralkannya dengan kegiatan sekolah masing-masing," jelasnya.

 

Ketua Komite Sekolah SMKN 1 Sukadana, Ripa'i menegaskan, Pendidikan Budi Pekerti (PBP) atau dengan nama lain pendidikan karakter, hingga saat ini cukup berjalan dengan baik.

Ia mencontohkan, kegiatan pendidikan karakter dapat berupa dengan menggelar kegiatan yasinan yang rutin dilakukan setiap Jum'at. Selain itu, dapat pula berupa kegiatan ekstrakurikuler seperti Palang Merah Remaja, Pramuka maupun Siswa Pecinta Alam (Sispala)

 

"Ini adalah kegiatan yang digalakkan oleh sekolah, khususnya SMKN 1 Sukadana untuk menumbuhkan minat dan bakat para siswa. ini semua kegiatan positif yang tujuannya selain untuk menumbuhkembangkan minat bakat siswa, juga untuk menangkal kegiatan negatif yang dilakukan oleh para siswa," ungkap Ripa'i.

Pria yang juga selaku Kepala Desa Sutera menerangkan, tak hanya di SMKN 1 Sukadana saja. Sekolah-sekolah lain juga telah menggelar kegiatan yang serupa.

 

"Seperti di SMAN 1 Sukadana juga sering melaksanakan yasinan, bahkan kegiatan yasinannya dilaksanakan di depan sekolah. Kalau kegiatan ekstrakurikuler lainnya seperti seni bela diri juga ada, kebetulan dekat rumah saya. Menurut saya, secara keseluruhan, sekolah di sini sudah melaksanakan pendidikan karakter secara baik dan serius. Jadi kalau misalnya masih ada juga pelajar yang berlaku aneh-aneh, mungkin itu yang harus dibina secara serius adalah anak tersebut," sambungnya.

Sumber: pontianak.tribunnews.com

  • admin
  • 06 Februari 2017
  • 298

Comments

Leave a Comment

tidak bisa baca kode? klik DISINI untuk refresh.

Categories

Berita Terbaru

Mencintai Permainan Tradisional yang Semakin Menghilang

banyak manfaat yang didapat dengan melakukan aktivitas fisik bersama teman, yakni lebih me

Waktu-Waktu Dikabulkannya Doa - Berdoa di waktu yang Mustajab

Waktu-Waktu Dikabulkannya Doa - Berdoa di waktu yang MustajabAllah memberikan masing-masin

Inilah Penyebab Tidak Dikabulkan Do'a Kita

Kita semestinya menyadari bahwa ada banyak sebab mengapa sebuah doa tidak segera dikabulka