Tips Agar Lolos Seleksi Beasiswa Ke Luar Negeri.
Bisa menempuh pendidikan di luar negeri memang jadi impian banyak orang. Bagaimana tidak, selain menawarkan kualitas pendidikan yang lebih baik kesempatan ini juga bisa digunakan untuk memperluas jaringan. Gak jarang orang bisa mengubah nasibnya sepulang dari bersekolah di luar negeri.
Sayangnya masalah biaya sering jadi kendala paling besar yang menghalangi. Tapi gak usah khawatir, sekarang ada banyak cara kok untuk memecahkannya. Tersedia banyak pilihan beasiswa yang bisa kamu dapatkan. Tapi mendapatkan beasiswa itu sama sulitnya kayak cari jodoh. Nah, buat kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk berburu beasiswa kali ini akan kasih tips dan trik yang belum semua orang tahu.
Sudah merasa yakin bisa dapat beasiswa karena nilaimu selalu bagus? Eits, jangan salah. Nilai bagus itu baru syarat awal. Diluar sana masih banyak yang lebih pintar dibanding kamu. Pintar saja tidak pernah cukup. Kamu harus punya sesuatu yang menarik untuk dijual ke pemberi beasiswa. Biasanya mereka akan mencari orang yang tidak hanya berprestasi, tapi juga aktif di organisasi.
Kalau kamu memang niat masuk dalam bursa perjuangan mendapatkan beasiswa mulailah memperbanyak pengalaman organisasi. Gak perlu masuk partai politik atau bahkan gerakan-gerakan aneh. Kamu bisa mulai dari OSIS atau di Himpunan Keluarga Mahasiswa kampus. Mereka yang aktif organisasi akan lebih dilirik para pemberi beasiswa karena dianggap bisa memanfaatkan ilmu yang didapat untuk kepentingan orang banyak.
Selain keaktifan di organisasi, pengalaman di kegiatan sosial juga jadi nilai plus. Khususnya kalau kamu mengincar beasiswa di negara Amerika dan Eropa. Beasiswa Fullbright Amerika Serikat, Beasiswa Chevening dari Inggris dan Beasiwa Erasmus MundusEropa cenderung lebih tertarik pada pelamar yang punya pengalaman jadi relawan di kegiatan sosial. Ini gak bisa dilepaskan dari kuatnya kultur volunteer-ism di negara mereka.
Di kota tempatmu tinggal saat ini pasti banyak banget kok kesempatan untuk jadi relawan. Kamu bisa join ke kegiatan NGO, gabung dengan gerakan anak muda di kampus atau kamu juga bisa menginisiasi gerakan ini sendiri. Gak perlu repot atau khawatir gak ada biaya, bahkan dengan membersihkan sampah di lingkungan sekitarmu kamu sudah bisa mulai melakukan kegiatan sosial.
Setelah cukup mempersiapkan diri dari bidang akademis dan non-akademis kini saatnya kamu membuktikan bahwa kamu pastisurvive di negara orang karena bisa menguasai bahasanya. Salah satu persayaratan beasiswa memang menuntutmu untuk meraih level tertentu dalam tes kemampuan bahasa asing.
Masing-masing beasiswa punya persyaratan tes bahasa sendiri, tapi yang paling umum digunakan adalah TOEFL dan IELTS. Untuk mengamankan posisimu, pastikan kamu memiliki skor TOEFL diatas 550 dan nilai IELTS diatas 6,5. Saat ini kamu bahkan bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan via online untuk TOEFL dan IELTS.
Cara pemberi beasiswa tahu pengalaman dan pencapaianmu adalah dengan melihat ke CV-mu. Dalam CV mereka akan mendapatkan gambaran bagaimana dirimu selama ini telah berkembang. Untuk membuat CV yang baik kamu perlu cermat mencatatat kegiatan yang kamu lakukan selama ini berdasarkan waktu kegiatan.
Karena kamu akan apply beasiswa, pastikan kamu membuat CV yang representatif tapi tetap informatif. Salah satu format CV yang cukup oke untuk kamu contoh adalah CV Europass yang wajib digunakan bagi pelamar beasiswa Erasmus Mundus.
Langkah selanjutnya, kamu harus menyiapkan motivation letter. Tujuan dari surat ini adalah untuk menunjukkan mengapa kamu tertarik mengambil bidang studi yang kamu pilih dan memperlihatkan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa. Motivation letter ini adalah bagian krusial yang akan menentukan bagaimana kelanjutan lamaran beasiswamu.
Untuk membuat motivation letter yang baik kamu perlu tahu tentang jurusan yang akan kamu ambil. Jelaskan kenapa program itu menarik buatmu, tunjukkan juga bagaimana pengalaman kerja dan pencapaianmu selama ini membuat kamu cocok untuk belajar disitu. Yakinkan pemberi beasiswa bahwa kamu punya komitmen untuk memberikan yang terbaik sehingga layak menerima dana mereka.
Satu yang paling penting, kamu harus punya passion terhadap bidang yang kamu pilih. Semangat dan kecintaan terhadap bidang studi itu akan terasa di motivation letter-mu.
Saat ditanya mengapa kamu ingin mendapatkan beasiswa, jangan hanya menjawab dengan tujuan egois seperti ingin mengembangkan diri atau memperbanyak pengalaman. Tunjukkan juga bahwa jika kamu menerima beasiswa maka kamu akan lebih punya kapasitas untuk berkontribusi ke lingkungan terdekatmu. Pemberi beasiswa akan lebih tertarik pada kandidat yang memiliki visi yang luas dan bermanfaat.
Inilah kenapa aktif di kegiatan sosial dan organisasi jadi penting. Dengan aktif di kegiatan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, akan lebih mudah bagimu untuk menentukan kontribusi macam apa yang hendak kamu berikan selepas menempuh program beasiswa.
Sekali mencoba apply beasiswa kamu belum tentu akan berhasil. Jangan langsung putus asa dan merasa gak memenuhi kualifikasi. Banyak kok yang harus mencoba berkali-kali dulu sebelum akhirnya lolos. Justru dengan pernah gagal kamu akan tahu bagian mana yang harus kamu perbaiki untuk bisa jadi kandidat yang lebih baik.
Lagipula kebanyakan beasiswa tidak melarang kandidat yang sempat gagal mendaftar ulang di seleksi selanjutnya. So, kenapa takut gagal? Kalau gagal sekali, coba lagi-coba teruuus!
- Singapore Scholarship
- Monbukagakusho (MEXT), Jepang
- Erasmus Mundus Scholarship, Uni Eropa
- Chevening Scholarship, Inggris
- StuNed Scholarship, Belanda
- DAAD Scholarship, Jerman
- Russian Federation Scholarship
- Beasiswa LPDP, diberikan bagi Warga Negara Indonesia untuk sekolah di dalam dan luar negeri
- Beasiswa DIKTI
Tunggu apalagi, kesempatan sudah banyak di depan mata. Tinggal kamu saja yang berjuang dan pintar-pintar memanfaatkannya.
- admin
- 16 Juni 2016
- 228019
- Sub KegiatanAbout YKMM
Leave a Comment