• (Tlp) 0859-7278-8032
  • (Wa) 0859-4633-3794
  • yayasankmm@gmail.com

Kemristekdikti Luncurkan Tiga Program Unggulan


M-Nasir.jpg

[SERPONG] Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti ) Mohamad Nasir meluncurkan  tiga program unggulan pada peringatan Hari Pendidikan  Nasional (Haridknas)  2 Mei 2016. 

Tiga program itu meliputi, pertama, program  Beasiswa Unggulan  Dosen Indonesia (BUDI). Kedua, Program penomoran  ijazah  nasional (PIN) dan sistem verfikasi ijazah  secara elektronik  (SIVIL), dan ketiga, Pusat informasi  dan pelayanan terpadu  (Pintu).

Nasir  mengatakan, keunggulan dari  BUDI karena program ini  merupakan  program  beasiswa   untuk memberi kesempatan  kepada dosen tetap Indonesia dari perguruan tinggi   negeri (PTN) dan peguruan tinggi swasta (PTS)   yang telah memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN) dan  nomor induk  dosen khusus (NIDK)  untuk melanjutkan  pendidikan  ke jenjang  pascaserjana.  

"BUDI ini penting ya, karena masih ada 59.000 dosen  kita yang  berpendidikan strata satu. Demikian pula dengan S-3 masih sangat  terbatas jumlahnya. Maka adanya program ini  semoga dapat meningkatkan kulitas dosen  dan pendidikan kita," kata Nasir di  Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan (2/05/16).

Selanjutnya, mantan dekan Fakultas Ekonomi  Univeristas Diponegoro (Undip)  ini mengatakan, program beasiswa ini   untuk mengkolaborasikan  pengalaman panjang pengelolaan beasiswa yang telah dikuasai oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti dengan keunggulan cash management yang dimiliki oleh Lembaga Pengelolan Dana Pendidikan (LPDP). 

Nasir menyebutkan,  program BUDI ini menyediakan dana beasiswa, maksimal 24 bulan untuk program S2. Sementara untuk program S3 berlaku skema  3+1, yaitu dana selama 3 tahun, dan dana untuk 1 tahun terakhir akan terdistribusi menjadi dua bagian.

Selanjutnya, dana tahun ke-4 harus diajukan oleh karyasiswa yang memerlukan, dan diberikan kepada yang memenuhi persyaratan.  Untuk tahun 2016, pemerintah menyediakan 300 beasiswa untuk studi di luar negeri dan sekitar 2.000 beasiswa untuk studi di dalam negeri.

Lebih lanjut, dia mengatakan, program PIN dan SIVIL untuk menjawab keresahan  masyarakat terkait pemberitaan tentang maraknya peredaran ijazah palsu pada kurun tahun 2015/2016. 

Nasir menuturkan, SIVIL  ini merupakan sebuah  sistem verifikasi ijazah online yang  terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) sehingga keabsahan lulusan akan diverifikasi konsistensinya dengan riwayat proses pendidikan di perguruan tinggi dan pemenuhan atas standar nasional pendidikan tinggi.

Mantan rektor Undip ini, menuturkan,  SIVIl dan PIN diharapkan bukan hanya  memudahkan masyarakat untuk mengecek keabsahan ijazah yang dikeluarkan perguruan tinggi di Indonesia, dan  memudahkan pemerintah dalam memantau statistik  lulusan,  tetapi   untuk  meminimalisir beredarnya ijazah palsu.

Dia menyebutkan, pada 2015, Kemristekdikti menerima   118  surat permohonan  verifikasi keabsahan ijazah baik dari perorangan, LSM dan instansi Pemerintah. Selama kurun waktu tersebut, lebih dari 3.000 diverifikasi oleh Kemristekdikti. Sebanyak 90 hingga 95 % ijasah dinyatakan absah , dan  5-10 % ijazah harus diklarifikasi  oleh Kopertis dan  Perguruan Tinggi terkait.

Lanjut dia, hadirnya program  PINTU  untuk mengintegrasikan layanan publik yang ada di Kemristekdikti, seperti layanan teknis pendidikan tinggi, layanan perizinan, layanan informasi serta layanan pengaduan. pasalnya,  PINTU dibentuk atas dasar semangat reformasi birokrasi internal, Kemristekdikti sebagaimana yang juga diamanatkan oleh UU No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik agar terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik, dan PP Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang juga menekankan perlunya membentuk unit pelayanan terpadu yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan pelayanan publik yang transparan, efisien, dan tepat waktu. 

“Kita sering mendengar keluhan dari masyarakat umum maupun dari pemangku kepentingan internal mengenai proses pelayanan publik yang masih terkesan lambat dan kurang informatif. Ke depan keluhan-keluhan seperti ini mudah-mudahan tidak akan kita dengar lagi, karena kita sudah berkomitmen melakukan transformasi pelayanan publik ke arah yang lebih  baik dengan mewujudkan PINTU," ujarnya.

Sumber : http://sp.beritasatu.com/

Comments

Leave a Comment

tidak bisa baca kode? klik DISINI untuk refresh.

Categories

Berita Terbaru

Doa Meminta Perlindungan dari Sifat Malas

Do’a tersebut adalah: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni,

YKMM Peduli Korban SEMERU

Bencana Alam Gunung SemeruSabtu 4 Desember 2021, pukul 13.30 WIB Gunung Semeru memuntahkan

Australia Vs Burung Emu (Emu War)

Setelah Perang Dunia I, banyak veteran dari Australia dan beberapa veteran Britania yang b