Sejarah dibalik Hari Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei, dan di tahun 2016 tepat hari ini Jumat 20 Mei 2016 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Ada apa sebenarnya di tanggal 20 Mei ? simak sejarah sakral dibalik tanggal 20 Mei berikut.
20 Mei yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional tiap tahunnya adalah titik perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Dilihat dari namanya saja sudah dapat diketahui kalau Indonesia mulai bangkit melawan para penjajah.
Diambilnya tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena bertepatan dengan berdirinya Boedi Oetomo yakni pada 10 Mei 1908. Boedi Oetomo menjadi pelopor organisasi pemuda di Indonesia.
Dokter Wahidin Soedirohusodo memberi gagasan awal mengenai studiefonds atau dana pendidikan. Menurutnya pendididan dapat menjadi salah satu cara melakukan perubahan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dokter Wahidin yang merupakan lulusan Sekolah Dokter Djawa berusaha supaya anak pribumu semakin banyak yang mengikuti pendidikan. Dokter Wahidin kemudian berkelilng melakukan perjalanan ke Pulau Jawa untuk memperkenalkan dana pendidikan.
Saat hendak menuju Banten, Dokter Wahidin singgah di STOVIA pada Desember 1907. Disana gagasan dana pendidikan banyak menarik minat beberapa pelajar termasuk Soetomo dan Soeraji. Pada 20 Mei 1908 pelajar di STOVIA yang dipimpin oleh Soetomo lalu berkumpul di ruang anatomi.
Mereka berkumpul untuk merencanakan pendirian perkumpulan yang dilengkapi dengan pengurus. Saat itulah Boedi Oetomo didirikan dan Soetomo terpilih menjadi ketua. Nama Boedi Oetomo sendiri diambil dari budi pekerti yang memiliki arti perbuatan mulia yang bisa memberikan budi pekerti baik untuk masyarakat Indonesia.
Anggota Boedi Oetomo semakin bertambah karena pelajar STOVIA dan pelajar daerah lainnya merespon positif pergerakan tersebut. Lahirnya gerakan Boedi Uetomo kemudian menginspirasi dan munculnya gerakan baru seperti Muhammadiyah dan Sarekat Dagang Islam.
Pendirian gerakan tersebut menjadi bukti bahwa pendidikan mampu menyatukan pemuda menjadi kaum yang intelektual dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Banyaknya sejarah yang terjadi di sekolah STOVIA kemudian pemerintah DKI melakukan pemugaran pada 20 Mei 1974 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto menjadi Gedung Kebangkitan Nasional.
sumber : newsth.com
- admin
- 20 Mei 2016
- 961
- Artikel YKMM
Leave a Comment